Sepanjang Januari-Juni 2025, MARK membukukan pendapatan sebesar Rp 380,8 miliar, turun 16,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 455,4 miliar. Laba bersih juga mengalami koreksi sebesar 10,8% menjadi Rp 131,3 miliar dari Rp 147,2 miliar pada semester I 2024.
"Penurunan penjualan pada semester I 2025 terutama disebabkan oleh perlambatan permintaan atas produk cetakan sarung tangan, seiring dengan sikap wait and see dari para pelaku industri global yang masih menunggu kejelasan terkait kebijakan tarif impor baru dari Pemerintah Amerika Serikat," dikutip dari keterangan tertulis MARK, Selasa (29/7/2025).
Meskipun MARK tidak mengekspor langsung ke pasar AS, ketidakpastian ini berdampak pada beberapa pelanggan utama di negara mitra dagang seperti Malaysia, China dan Thailand, sehingga turut memengaruhi volume pesanan dan memicu konsolidasi sementara di industri sarung tangan global.
Kendati mengalami tekanan dari sisi pendapatan, MARK berhasil menjaga margin keuntungan. Gross Margin 51,2%, hanya sedikit menurun dari 52,5% YoY menunjukkan daya saing produk dan kontrol terhadap biaya produksi yang efektif.
Dari sisi penjualan mengalami penurunan namun Operating Margin justru naik menjadi 42,4% dari 41,3%, dan Net Margin juga tumbuh menjadi 34,5%, naik dari 32,3% di semester I 2024 menandakan bahwa kinerja inti perusahaan tetap kuat dan profitable.
Statistik